Soal Lagu Cinderella, Grup Radja Terancam Digugat Rp20 Miliar Kok Bisa?

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)- Grup musik Radja telah lama menjadi salah satu ikon dalam industri musik Indonesia. Dengan lagu-lagu pop rock yang melekat di hati pendengar, mereka berhasil menciptakan identitas yang kuat dan terus menginspirasi generasi setelah generasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan karir mereka yang penuh warna dan inspiratif.

Awal Mula dan Pembentukan Grup Radja

Grup musik Radja dibentuk pada tahun 2001 di Jakarta, Indonesia. Anggota-anggotanya terdiri dari Ian Kasela sebagai vokalis utama, Moldy sebagai gitaris, Shuma sebagai bassis, serta Adit sebagai drummer. Mereka bertemu dan menggabungkan kecintaan mereka terhadap musik rock menjadi sebuah entitas yang kreatif dan penuh semangat.

Pencapaian Awal dan Terobosan

 

Radja meraih perhatian publik lewat singel pertama mereka yang berjudul "Bulan," yang dirilis pada tahun 2002. Lagu ini berhasil menarik perhatian pendengar dan memberikan mereka tempat istimewa dalam industri musik Indonesia. Kesuksesan ini diikuti dengan serangkaian album yang mendapat sambutan hangat, seperti "Langkah Baru" (2004) dan "Elang" (2007).

Album "Langkah Baru" menjadi langkah awal yang meletakkan fondasi kesuksesan grup ini. Lagu-lagu seperti "Tulus" dan "Jujur" menjadi hits dan mendapatkan rotasi di berbagai stasiun radio. Mereka juga mendapatkan penghargaan sebagai Grup Pop Paling Ngetop pada SCTV Music Awards tahun 2004.

Tantangan dan Perubahan Formasi

Seperti banyak grup musik lainnya, perjalanan Radja juga tidak terlepas dari tantangan dan perubahan. Pada tahun 2008, Moldy memutuskan untuk hengkang dari grup ini. Meskipun menghadapi pergantian formasi, Radja terus berjuang dengan semangat yang tinggi untuk melanjutkan kiprah mereka di dunia musik.

Kesinambungan Kiprah dan Dedikasi

Meskipun mengalami perubahan dalam formasi, Radja terus menghasilkan karya-karya yang memiliki daya tarik yang kuat. Lagu-lagu seperti "Jujur" dan "Istilah Cinta" tetap menjadi favorit penggemar, sementara album-album baru mereka seperti "Ayo Melangkah" (2015) juga berhasil menarik perhatian.

Grup ini memiliki dedikasi tinggi terhadap musik, serta kemampuan dalam menyampaikan pesan-pesan emosional melalui lirik-lirik lagu mereka. Tema cinta, perjuangan, dan kehidupan sering kali menjadi inspirasi utama dalam karya-karya mereka.

Warisan dan Pengaruh

Grup musik Radja telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan musik pop rock di Indonesia. Lagu-lagu mereka tetap abadi dan sering kali masih didengarkan oleh pendengar dari berbagai generasi. Kiprah mereka juga memotivasi banyak grup musik muda untuk mengejar impian dan berani mengekspresikan diri melalui musik.

Dapat dikatakan Grup musik Radja telah mengukir perjalanan karir yang penuh warna dalam industri musik Indonesia. Dengan dedikasi, semangat, dan karya-karya inspiratif mereka, mereka berhasil menempatkan diri sebagai salah satu grup musik ikonik yang tetap diingat oleh banyak orang. Dari awal pembentukan hingga perubahan formasi, Radja terus menginspirasi dengan lagu-lagu yang memukau hati pendengar dan meninggalkan jejak berharga dalam sejarah musik Indonesia.

Alasan Ipay Berencana Menggugat

Mengutip cnnindonesia.com, Rival Bayu alias Ipay mengungkapkan rencananya untuk menggugat Radja dan Ian Kasela sebesar Rp20 miliar. Ia mengklaim rencana itu ia siapkan dalam kapasitasnya sebagai pencipta asli lagu Cinderella.

Melalui tayangan YouTube dunia MANJI milik Anji yang tayang 4 Agustus, Ipay mengklaim sama sekali tidak mendapatkan royalti satu peser pun semenjak lagu Cinderella dirilis Radja pada 2003.

"Sama sekali gue enggak mendapatkan apa-apa, terakhir kali dia menuliskan Ian Kasela, guenya sudah enggak ada," kata Ipay kepada Anji.

Menurut Ipay, ia benar-benar tak mendapatkan hak royalti termasuk pembagian usai Cinderella dibuat jadi lagu latar sinetron hingga iklan.

Ipay mengaku saat ini memang membutuhkan dana dengan alasan menggaji karyawannya. Namun lebih dari itu, ia merasakan kerugian besar dari dugaan pencatutan dan monetisasi lagu Cinderella.

"Gue memiliki bukti yang lengkap, gue memiliki semua saksi, dan semua saksi ini menyediakan diri bersedia." kata Ipay kepada Anji soal rencana gugatan tersebut.

 

Polemik soal lagu Cinderella yang diklaim oleh Ipay ini bermula saat Ian Kasela mendatanginya untuk meminjam lagu tersebut pada 2002. Saat itu, Ipay sedang bekerja di stasiun televisi TPI sebagai tim kreatif.

Ipay bercerita kala itu ia sudah membentuk band indie bernama Cosmic dan merilis lagu Cinderella. Lagu itu juga sudah bertengger di puncak tangga lagu indie sebuah radio besar khusus lagu-lagu Indonesia.

Ia kemudian mengklaim sudah mengabarkan situasi tersebut kepada Ian. Sehingga kalau pun Radja mau menggunakan lagu itu, maka perlu ada negosiasi antara Ipay dengan label.

Tak ada kelanjutan mengenai itu hingga ia pindah ke Manado pada 2004 dan menemukan Radja membawakan lagu Cinderella yang ia tulis di sebuah acara televisi.

"Dia belum berkontrak dengan gue, dan lagu itu tiba-tiba keluar," kata Ipay. "Nah di situ lah kemudian gue cari Ian, gue telepon semuanya, nomornya enggak aktif,"

Pada 2005, Ipay mendapat sebuah info bahwa lagu Cinderella dimasukkan ke album ketiga Radja dengan pencatutan nama Ian Kasela dan dirinya sebagai pencipta lagu tersebut.

Album ketiga Radja yang berjudul Langkah Baru dirilis pada 1 Agustus 2004. Album tersebut berisi 13 lagu, 3 lagu baru dan 10 lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya. Album inilah yang melambungkan nama Radja.

Saat itu, Ipay mengaku dirinya belum mau meributkan masalah ini di media lantaran mencegah nama Radja terus berkembang. Selain itu, ia juga mengaku menghindari tudingan panjat sosial lewat kasus ini.

Sehingga, Ipay menyebut memilih mencari cara di bawah tanah untuk bisa duduk bareng Ian Kasela dan Radja terkait lagu Cinderella. Hingga kemudian Ian disebut Ipay menawarkan sejumlah harga yang dinilai Ipay kurang sreg.

"[Tawaran itu datang pada] 2010, 2011, 2013," kata Ipay.

Kala itu, Ipay menyebut Radja sedang bersiap pindah label. Kemudian Ipay yang sudah di Jakarta dan memiliki sebuah band baru di bawah naungan Yoyok Padi, tak sengaja bertemu Ian.

Pada saat itu, Ian disebut menawarkan lagu band baru Ipay digabung dengan lagu Radja dan akan ditawarkan ke label baru band tersebut. Permintaan ini ditolak Ipay dengan alasan warna lagu yang berbeda.

Selain itu, Ipay juga terus mendesak Ian Kasela melalui kuasa hukum band tersebut soal lagu Cinderella. Namun hingga kuasa hukum tersebut meninggal, Ipay dan Ian belum duduk bareng menyelesaikan masalah ini.

Kemudian Ipay juga mendapati kabar bahwa Ian Kasela sudah mendaftarkan lagu Cinderella ke Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) atas namanya sendiri, tanpa menyebut Ipay.

Radja belum memberikan keterangan ataupun klarifikasi atas semua klaim Ipay ini. Mereka malah menilai isi video YouTube tersebut sebuah pencemaran nama baik sehingga melaporkannya ke kepolisian.

Diberitakan detikcom pada Senin (14/8), Radja menggandeng pengacara Sunan Kalijaga sebagai kuasa hukum. Mereka pun mendatangi Polda Metro untuk melaporkan akun tersebut.

Radja melaporkan dunia MANJI dengan UU ITE atas dugaan pelanggaran penyebaran konten di media sosial. Laporan itu pun teregister dengan nomor LP/B 4764/VIII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA atas nama pelapor Rana Arinansyah selaku manajemen band Radja.

Sementara itu, Moldy menyebut pihak dunia MANJI tidak pernah memberitahukan kepada pihaknya soal konten yang dianggap merugikan band tersebut.

"Dari dunia MANJI juga enggak ada konfirmasi apa-apa ke kami. Masalahnya di situ yang kami sayangkan, main upload dan membentuk opini publik seolah Radja itu maling. Seolah Radja itu pencuri. Ada bukti enggak?" kata Moldy.

 

"Intinya, Radja tidak terima atas dunia MANJI yang menghadirkan narsum tidak valid," kata Moldy.

Kisruh Lagu Cinderella

Mengutip cnnindonesia.com  Band Radja melaporkan akun YouTube milik Anji, dunia MANJI, ke kepolisian dengan tudingan pencemaran nama baik usai akun itu menayangkan wawancara terkait polemik lagu Cinderella yang dibawakan oleh Radja.

Diberitakan detikHot, Senin (14/8), Radja menggandeng pengacara Sunan Kalijaga sebagai kuasa hukum. Mereka pun mendatangi Polda Metro untuk melaporkan akun tersebut.

 

"Kami melaporkan adanya dugaan pencemaran nama baik melalui salah satu akun YouTube yang membuat Radja tercemar bahkan diboikot, dihina, dimaki oleh masyarakat yang tidak tahu apa sih yang sebenarnya terjadi," kata Sunan.

"Yang kami laporkan di sini akun YouTube dunia MANJI. Kami melaporkan YouTube dunia MANJI karena di sinilah asal muasal atau pangkalnya kegaduhan yang terjadi yang menyebabkan klien kami, band Radja, diboikot dan dirugikan," lanjutnya.

 

Dalam video yang dirilis pada 4 Agustus 2023, Radja dituding melakukan klaim palsu atas penciptaan lagu Cinderella yang populer pada 2004. Lagu tersebut dituding bukan ditulis oleh Ian Kasela seperti yang selama ini diketahui.

Anji mengundang Ipay atau Rival Bayu, yang mengklaim sebagai pencipta asli lagu Cinderella. Ipay menyebut lagu itu sudah ia buat dan garap bersama bandnya sejak 1996.

Hingga kemudian, Ian Kasela disebut Ipay meminta izin "meminjam" lagu tersebut pada awal 2000-an dengan Ipay memberi syarat sebuah kontrak.

Ipay menyebut kontrak tersebut tak pernah datang, tapi Radja sudah merilisnya dengan embel-embel nama Ian Kasela pada bagian pencipta. Lagu itu pertama kali dirilis Radja untuk album kedua, Manusia Biasa, yang rilis pada 2003.

Kemudian lagu Cinderella dirilis ulang di album ketiga Radja, Langkah Baru, pada 2004. Pada album ini, nama pencipta lagu Cinderella masih tercantum Ipay dan Ian Kasela.

Dalam pengakuan kepada Anji, Ipay mengklaim bahwa Moldy yang juga gitaris dan kakak Ian Kasela, sebagai orang yang pernah melihat dan mendengar lagu Cinderella sejak awal Ipay menggarap lagu itu di studio.

Ipay menyebut tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan Ian Kasela sejak awal, hanya Moldy. Hingga kemudian Ian disebut Ipay muncul dengan alasan ingin "meminjam" lagu Cinderella.

Sementara itu, Moldy menyebut pihak dunia MANJI tidak pernah memberitahukan kepada pihaknya soal konten yang dianggap merugikan band tersebut.

Maka dari itu, Radja melaporkan dunia MANJI dengan UU ITE atas dugaan pelanggaran penyebaran konten di media sosial.

Laporan itu pun teregister dengan nomor LP/B 4764/VIII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA atas nama pelapor Rana Arinansyah selaku manajemen band Radja.

"Dari dunia MANJI juga enggak ada konfirmasi apa-apa ke kami. Masalahnya di situ yang kami sayangkan, main upload dan membentuk opini publik seolah Radja itu maling. Seolah Radja itu pencuri. Ada bukti enggak?" kata Moldy.

"Intinya, Radja tidak terima atas dunia MANJI yang menghadirkan narsum tidak valid." kata Moldy.

Di sisi lain, kepada Anji, Ipay menyebut bahwa dirinya sudah berulang kali menghubungi Ian Kasela secara pribadi sejak 2004, atau pada saat ia pertama kali mengetahui lagu Cinderella dibawakan Radja.

Namun Ipay mengklaim bahwa respons Ian Kasela selalu minim. Ia juga sudah berusaha menghubungi Ian Kasela melalui Moldy, tapi juga disebut menghasilkan hal serupa.

Hingga kemudian, Ipay mengaku akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Selain itu, Ipay juga akan menggugat Radja dengan gugatan ganti rugi senilai Rp20 miliar dengan pertimbangan berbagai usaha monetisasi Radja atas lagu ini sejak 2004.

"Gue memiliki bukti yang lengkap, gue memiliki semua saksi, dan semua saksi ini menyediakan diri bersedia." kata Ipay kepada Anji.***